MEI





Mei, setahun lalu.

Bulan ini, cuaca sedang ekstrim dibeberapa kota, termasuk kota ini. Kota yang sedang menjadi tempat singgah beberapa tahun belakangan ini. Hujan deras, angin seakan mengamuk menghembus kencang dedaunan hingga ranting-ranting pun patah dari dahannya. Aku kira, cuaca sedang memberikan peringatan pada setiap manusia dibumi. Penghimbauan dari media apapun sudah gencar sekali menginformasikan seiisi dunia dan aku, tetap dalam posisi pengabaian informasi tersebut. Rasanya kebal saja jika harus membiarkan tubuh membasah ditepian jalan. Iya, mungkin begini salah satu caranya manusia menikmati kesukaannya pada pemberian semesta. Hujan.
Percayakan saja pada semesta yang bicara pada setiap iringan langkah kaki. Slalu ada yang dikisahkan tanpa tahu, seakan teka-teki yang harus diselesaikan. Dan kali ini aku terperangkap dalam permainan semesta, yang entah kapan dapat kuselesaikan. Entah baik atau pun buruk. Setidaknya, aku dikenalkan dengan cara yang membahagiakan.
Akan aku kisahkan semua permainan semesta mulai bulan ini dan bulan bulan berikutnya.








Mei, 2017

Komentar