gaduh malam


Angin tepat mendekap erat ditengah malam nan sunyi, yang tak lagi ditemui banyak orang, hanya sekilas bisingan suara jangkrik menderu. Seiring nada pengantar malam. Sang bintang tak lagi menampakkan diri sesaat hujan kemarin. Semua mengumpat dari pandang, penglihatan mengabur, seiring rasa yang tak lagi ditemui menenang.
Hilang, bahkan memudar, entah apa itu, yang jelas aku takut. Takut untuk memulai dengan yang baru sekalipun dengan yang lalu. Semua terngiang, menari dalam alunan kegaduhan. Menghantui setiap gelutan perasaan yang ingin menyingkir.
Lapisan di medan magnet itu tak lagi aktif, tak lagi bertahan, tak lagi mampu menopang yang ada, ia butuh asupan energi yang bisa meluluhkannya, yang mampu menemani setiap geraknya, yang mampu menghantarkan kenyamanan bahkan kehangatan untuk tenang. Karna, ia butuh sesuatu untuk mengutarakan reaksi menjadi sebuah energi yang kembali aktif.
Satu pendengar, yang mungkin perlahan memulihkannya.~
Hilang, bahkan memudar, entah apa itu, yang jelas aku takut. Takut untuk memulai dengan yang baru sekalipun dengan yang lalu. Semua terngiang, menari dalam alunan kegaduhan. Menghantui setiap gelutan perasaan yang ingin menyingkir. Lapisan di medan magnet itu tak lagi aktif, tak lagi bertahan, tak lagi mampu menopang yang ada, ia butuh asupan energi yang bisa meluluhkannya, yang mampu menemani setiap geraknya, yang mampu menghantarkan kenyamanan bahkan kehangatan untuk tenang. Karna, ia butuh sesuatu untuk mengutarakan reaksi menjadi sebuah energi yang kembali aktif.Satu pendengar, yang mungkin perlahan memulihkannya.~

Komentar